Saking cepatnya 5G, daya beli masyarakat Indonesia belum sanggup untuk menggunakannya, karena quota yang pada umumnya digunakan masyarakat, masih sebatas penggunaan-penggunaan tradisional, seperti media sosial
Teknologi jaringan terkini atau generasi kelima (5G) sudah hadir di Indonesia, operator seluler Telkomsel dan Indosat bahkan telah meresmikan komersialisasi layanan yang bisa dinikmati konsumen. Sebagai teknologi next generation, 5G digadang-gadang bakal mengubah lansekap banyak sektor kehidupan.
Dikutip dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, berikut ini adalah
Kehadiran 5G membuat penggunaan dalam konsumsi konten video akan semakin meningkat dengan hadirnya koneksi yang jauh lebih cepat dari jaringan 4G yang digunakan sekarang.
Konten yang disajikan bisa dinikmati dengan resolusi yang lebih tinggi tanpa perlu khawatir mengalami buffering, sekalipun konten beresolusi hingga 8K. Selain itu, bisa juga dimanfaatkan untuk video holografik.
Kehadiran teknologi 5G dapat meningkatkan pengalaman augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) yang makin nyata dan realistis serta lebih terasa real time.
Pasalnya, selama ini, salah satu kelemahan dari pemanfaatan teknologi seperti AR dan VR adalah latensi atau jeda waktu yang mengurangi pengalaman penggunanya.
Teknologi 5G akan sangat membantu dalam kemajuan medis, koneksi kencang dan latensi rendah dari 5G memungkinkan dokter menjangkau pasien dari negara ke negara.
Dengan jaringan 5G yang memiliki jeda waktu yang minim, para ahli beda dapat melakukan operasi melalui robotik dari jarah ribuan kilometer, dengan pengalaman serupa dengan operasi langsung.
Berkendara tanpa pengemudi atau tanpa awak seperti yang ada dalam film-film fiksi, dimungkinkan terjadi dengan pemanfaatan teknologi jaringan generasi kelima.
5G memungkinkan kendaraan otonom dapat mendeteksi bahaya dengan baik, berinteraksi dengan rambu pintar, mengikuti peta lebih akurat, dan 'berkomunikasi' dengan kendaraan lain.
Dengan adanya 5G, kemampuan robot lebih meningkat karena selama ini tantangan besar pengembangan robotik adalah latensi.
Teknologi 5G merupakan jaringan seluler berlaetnsi rendah dengan bandwidth tinggi sehingga memungkinkan robot dibekali kecerdasan buatan dan dukungan komputasi awan.
Cloud gaming merupakan gim yang dimainkan berbasis komputasi awan di hosting tanpa harus mengunduh gim di perangkat komputer atau konsol gim.
Hadirnya 5G yang membawa konektivitas cepat dan latensi rendah diperlukan dalam menghadirkan pengalaman bermain gim berbasis komputasi awan yang halus dan mulus.
Teknologi 5G akan meningkatkan kualitas dan kemampuan produk internet of things (IoT) yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya smart home, smart office, hingga smart city.